Wednesday, December 8, 2010

Risalah Terakhir Saya Kepada Ikhwanul Muslimin .. Periode Ketujuh Kepemimpinan Ikhwanul Muslimin

26/1/2010 | 9 Safar 1431 H | 1,765 views
Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif

Kirim Print
mahdi2Risalah Terakhir Saya Kepada Ikhwanul Muslimin .. Periode Ketujuh Kepemimpinan Ikhwanul Muslimin
Mekah 16-01-2010
Ustadz Muhammad Mahdi Akif
Penerjemah:
Abu ANaS

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemuliaan khusus kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dengan kesatuan dalam agama, dan menganugrahkan mereka untuk mengemban amanah risalah reformasi dan perbaikan ke seluruh penjuru dunia, serta memberikan janji berupa taufik (arahan) dan kemenangan di dunia dan pahala yang berlimpah di akhirat kelak. Shalawat dan salam serta keberkahan kepada pemimpin para nabi, teladan bagi para du’at dan mujahidin, beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang mengikuti petunjuk dan kebaikan, serta orang-orang  yang berjalan meneladani mereka hingga hari kiamat. Amma ba’du…
Inilah risalah terakhir saya, semoga dalam setiap kata terkandung makna yang berharga; karena ini merupakan risalah yang saya tulis dalam posisi terakhirsaya sebagai qiyadah (pemimpin) dalam tubuh jamaah yang penuh berkah ini; dan dalam rangka memenuhi prinsip  dan komitmen dengan apa yang telah saya umumkan sejak Jamaah Ikhwanul Muslimin memberikan kehormatan, amanah dan tanggung jawab ini kepada saya untuk berada sebagai orang pertama dalam jamaah dakwah yang selalu dinaungi Allah berupa kemenangan, dan agar diketahui oleh mereka yang jauh dan dekat bahwa Ikhwanul Muslimin tidak terkontaminasi dan tidak berubah, dan mereka tidak berkata kecuali dengan apa yang mereka lakukan.
Hajah (kebutuhan) dunia pada dakwah Ikhwanul Muslimin
Wahai Ikhwan yang tercinta…
Wahai para pemilik ruh yang mulia, pendamping liku perjalanan, dan mitra dalam berbagai aspirasi dan inspirasi…
Sungguh berkat taufiq Allah yang telah dianugrahkan kepada saya sejak awal dalam hidupku sebagai qiyadah dan hampir tujuh puluh tahun berlalu; yang telah memperkenalkan saya akan dakwah yang penuh berkah ini, memberikan kehormatan kepada saya untuk dapat berjumpa dengan seorang mursyid dan pendiri jamaah ikhwanul muslimin; Imam Syahid Hasan Al-Banna -semoga Allah merahmatinya-, dan hidup bersama  para generasi pertama dari orang-orang besar yang dikenal dalam sejarah modern dari Mesir dan lain-lainnya. Dan berkat taufiq Allah pula yang telah menganugrahkan kepada saya keteguhan sekalipun  berada dalam tekanan dan intimidasi, dan memohon kepada Allah semoga senantiasa menganugrahkan kematian tetap berada dalam hidayah-Nya sehingga kelak dapat dipersatukan dan dipertemukan dengan Rasulullah saw dan para duat setelahnya hingga hari kiamat….!!
Saya sangat menyadari dan yakin bahwa dakwah merupakan kebutuhan utama bagi warga Mesir, kebutuhan bagi warga  Arab dan umat Islam seluruhnya, bahkan kebutuhan bagi umat manusia di seluruh dunia; oleh karena yang diembannya adalah prinsip-prinsip pembaharuan Islam yang mulia, menunjukkan kemuliaan dan keagungannya, dan memperbaiki pemahaman terhadap risalahnya, sebagai risalah reformasi menyeluruh terhadap semua aspek kehidupan, seperti yang Allah firmankan:
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَاي وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah karena Allah Tuhan semesta alam”. (Al-An’am:162)
Setelah tersebar banyak kekeliruan dan kesalahan yang menganggap bahwa Islam terbatas pada bentuk-bentuk ibadah dan spiritualitas saja, maka dakwah Ikhwanul Muslimin datang untuk menyatakan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif, menyelesaikan berbagai dan mengatur urusan hidup, memberikan solusi pada setiap permasalahan darinya, menempatkan sistem yang ketat dan hati-hati padanya, dan tidak terbelenggu dihadapan berbagai masalah dan sistem yang harus dihadapi dan diperbaiki untuk kemaslahatan manusia,
فهو دولةٌ ووطنٌ أو حكومةٌ وأمةٌ، وهو خُلُقٌ وقوةٌ أو رحمةٌ وعدالةٌ، وهو ثقافةٌ وقانونٌ أو علمٌ وقضاءٌ، وهو مادةٌ وثروةٌ أو كسبٌ وغنىً، وهو جهادٌ ودعوةٌ أو جيشٌ وفكرةٌ، كما هو عقيدةٌ صادقةٌ وعبادةٌ صحيحةٌ، سواء بسواء
“Islam adalah negara dan bangsa atau pemerintah dan rakyat, Akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan, budaya dan hukum atau ilmu pengetahuan dan Yudikatif, materi dan harta atau keuntungan dan kekayaan, Jihad dan dakwah atau tentara dan ide, sebagaimana ia merupakan doktrin iman yang murni dan ibadah yang benar secara bersamaan”.
Dunia saat ini sangat membutuhkan pemahaman akan Islam seperti itu, sehingga dengan demikian akan mampu mewujudkan harapan banyak orang, membenahi berbagai kerusakan, dan memberikan solusi akan perdamaian yang sempurna dan kesejahteraan yang menentramkan. Duhai indahnya, sekiranya umat mau menyadarinya!.
Manhaj Reformasi menurut Ikhwanul Muslimin
Ikhwanul Muslimin menyadari bahwa cara untuk mencapai pemahaman yang benar terhadap Islam ditengah realitas kehidupan ini adalah dengan menghilangkan terlebih dahulu dalam realitas kehidupan bangsa berupa perasaan terbengkalai, akhlak yang rusak dan kekikiran yang permanen. Karena itu pertama kali yang mereka arahkan adalah tarbiyah ruhiyah (pembinaan  terhadap jiwa), memperbaharui ruh, dan memperkokoh prilaku dan kedewasaan yang tepat di hati setiap bangsa, berdasarkan atas:
1 – Meletakkan manhaj al-aqidi (kurikulum aqidah) bagi Ikhwanul Muslimin, yang berasal dari Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya – saw – yang shahih, tidak keluar darinya barang sedikit pun, sehingga membuat Islam hidup disetiap persendian umatnya; memiliki kesadaran pada akal dan hati nuraninya, dalam setiap gerak dan perilakunya.
2 – Meletakkan manhaj tarbawi (kurikulum tarbiyah) untuk Ikhwanul Muslimin, sehingga dengannya akan mampu mewujudkan komitmen yang benar dalam berbagai aspek Ibadah Islam dan syiar-syiarnya; yang mana hal tersebut sebagai cara efektif dalam  membersihkan jiwa dan mensucikan hati.
3 – Meletakkan manhaj tsaqafi al-mutakamil (Kurikulum budaya yang terpadu dan integral;  yang dapat memberikan pemahaman Islam yang benar dan moderat sesuai dengan realitas Islam tanpa berlebihan dan tidak ada kekurangan, melindunginya dari kerancuan dan pelecehan, serta membentuk landasan yang kuat dan bersih untuk kesatuan dunia Arab dan Universalitas Islam.
4 – Meletakkan manhaj al-ilmi (kurikulum ilmiah); agar dapat diterapkan prinsip-prinsip Islam dan etika-etikanya dalam berinteraksi, suluk (prilaku) dan bersosialisasi. Ikhwanul Muslimin menghadirkan – di manapun mereka ditemukan – teladan yang baik pada segala bidang profesional dan sosial yang bermanfaat dan produktif.
5 – Meletakkan manhaj haraki wa as-siyasi (kurikulum harakah dan politik) yang diilhami dan bersumber dari Islam. Karena itu Ikhwanul Muslimin menyeru dan selalu menyeru untuk melakukan perbaikan (reformasi) yang komprehensif dan integral, bekerjasama dengan berbagai komponen dan kekuatan bangsa tanpa terkecuali, dengan mengikutsertakan partisipasi rakyat dalam berbagai bentuknya, mencakup berbagai kondisi yang merusak untuk dilakukan perubahan dan perbaikan, atas dasar agama bangsa dan identitas budaya serta peradabannya, mereka selalu berpartisipasi dan akan terus berpartisipasi aktif dan positif dalam setiap tindakan atau bertujuan untuk mengangkat kehormatan bangsa dan tanah air di segala bidang, baik di tingkat lokal maupun global.
6 – Meletakkan al-minhaj al-jihadi as-shahih (kurikulum jihad yang benar), yang dapat membedakan antara jihad melawan pendudukan negeri melalui perlawanan bersenjata dan jihad dengan cara damai. Mujahadah untuk memperbaiki sistem pemerintahan nasional yang rusak dan korup melalui nasihat, bimbingan dan arahan serta koreksi konsep, serta selalu berpartisipasi aktif dalam bebragai kegiatan dan aktivitas; baik  sosial, ekonomi dan politik yang jauh dari tindak kekerasan dan mengangkat senjata, serta menyebarkan kedamaian di tengah masyarakat.
7 – Meletakkan bagan-bagan peraturan, untuk kelengkapan struktur, penyiapan rencana, identifikasi strategi, pengambilan keputusan, pengembangan mekanisme, mengendalikan alur kerja, evaluasi pencapaian tujuan, memantau aktivitas dan perubahan serta memperbaiki kesalahan, dibawah naungan ukhuwah, mahabbah (cinta), tsiqah (rasa percaya diri) dan indhibat (disiplin).
Semua itu dan Ikhwanul Muslimin selalu melakukan review terhadap kurikulum dan peraturan mereka dari waktu ke waktu, mendiskusikan apa yang harus dikoreksi dari suatu kesalahan lalu diluruskan, menyimak orang yang memberikan nasihat dan yang mencintai mereka, dan juga berusaha beroleh manfaat dari para pengkritik dan penentang dakwah mereka, dan tidak pernah berhenti berusaha untuk meninjau berbagai perkembangan pada sikap dan pendapat sesuai dengan wajah baru yang mereka hadapi, dan dari berabgai sikap dan ide-ide ini ditanggapi secara fleksibel selama tidak ada kontradiksi dalam dengan tsawabit dan bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mereka yakini, mereka memahami bahwa Ikhwanul Muslimin akan tetap baik-baik saja selama menerima nasihat dan saran, dan semoga Allah merahmati Umar bin Al-Khattab, yang telah mendoakan orang yang menunjukkan aib dirinya, beliau berkata:
رَحِمَ اللهُ امْرءًا أَهْدَى إليَّ عُيُوبِي
“Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan aib diriku”.
Dakwah Ihwanul Muslimin adalah dakwah penyelematan bagi umat tercinta
Melalui mimbar ini tidaklah salah jika saya katakan: sesungguhnya dakwah Ikhwanul Muslimin jika difahami oleh umat merupakan bagian dari penyelamatan, baik dalam manhajnya yang jika diikuti oleh bangsa merupakan suatu keberhasilan, dan dalam perjuangan mereka jika mau dibantu merupakan harapan, dan bahwa mereka selalu berjuang untuk berada dalam perjalanan yang mereka tempuh demi memberikan pelayanan bagi agama dan bangsa mereka, insya Allah, tidak gentar terhadap orang yang menyakiti dan mengucilkan mereka, sampai Allah memberikan kepada bangsa ini dan dunia dalam meraih kebahagiaan melalui kebaikan yang mereka tebarkan, karena itu sangatlah cocok jika saya mengingatkan bangsa dan yang merasa mendapat amanah pada dakwah kami, mereka yang ragu dan skeptis terhadap prinsip-prinsip dan nasionalisme kami; ketika kami terlibat atasnya, seperti yang diungkapkan Imam syahid Hasan al-Banna dalam Risalah (dakwatuna) ketika ia berkata:
” Kami ingin agar umat mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai dari pada diri kami sendiri. Seungguh, jiwa-jiwa kami ini senang gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau melayang untuk membayar kejayaan, kemuliaan, agama dan cita-cita mereka, jika memang mencukupi.
Tidak ada yang membawa kami bersikap seperti itu kepada mereka, kecuali karena kasih saying yang telah mencengkertam hati kami, menguasai perasaan kami, menghilangkan kantuk kami dan mengalirkan air mata kami. Sungguh, kami benar-benar sedih melihat apa yang menimpa dan terjadi pada umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan, keridhaan pada kerendahan dan pasrah pada keputus asaan.
Sungguh kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan bagi seluruh manusia lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta, bukan untuk orang lain. Sesaat pun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.
Kami tidak merasa berjasa dengan sesuatu pun dan tidak pula menganggap diri lebih utama. Kami hanya meyakini akan firman Allah SWT :
بَلْ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلإِيمَانِ إِنْ كُنتُمْ صَادِقِينَ
“….Sebenarnya Allah, dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (Al-Hujurat : 17)
Kami sering berangan-angan –andaikan angan-angan itu bermanfaat- bahwa hati kami terbuka dihadapan mata dan telinga umat ini, sehingga saudara-saudara kami dapat melihat sendiri. Adakah mereka melihat sesuatu dalam hati kami, selain menginginkan kebaikan untuk mereka, rasa kasih sayang terhadap mereka serta rela mati untuk kemaslahatan mereka?
Apakah mereka menemukan dalam hati kami selain kepedihan mendalam atas apa yang kita alami?
Namun cukuplah bagi kami bahwa Allah SWT. mengetahui itu semua. Hanya Dia-lah yang menjamin dukungan yang tepat agar kami selalu berada dalam kebenaran. Di tangan-Nya-lah berada semua kendali dan kunci hati. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tiada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada yang dapat menunjukinya. Cukuplah Allah bagi kami. Dialah sebaik-baik tempat bergantung. Bukankah Allah yang mencukupi seluruh hanba-Nya?
Masa depan yang cerah bagi dakwah yang diemban oleh Ikhwanul Muslimin
Wahai Ikhwanul Muslimin, ketahuilah bahwa masa depan yang cerah bagi jamaah, dakwah dan agama kalian; hal itu karena beberapa alasan berikut:
1. Allah berjanji kepada mereka yang gigih dan ikhlas berjuang untuk agama mereka
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمْ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku”. (An-Nuur: 55),
dan firman Allah:
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ . الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوْا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأُمُورِ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. (Al-Hajj:40-41) dan Allah tidak akan melanggar janji-Nya.
2. Bahwa proyek peradaban dalam rangka melakukan reformasi peradaban yang kalian emban telah menunjukkan realitas sejarah dan realitas pikiran, dan dalam kenyataannya lebih bermanfaat bagi umat manusia dan menjadi penyelamat dari kehancuran, karena itu ia memegang rahasia kelangsungan hidup; bagaimanapun kondisinya regional dan globalnya.
كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi”. (Ar-Ra’d: 17).
3. Bahwa royek kebangkitan dan penyelamatan yang kalian tetap berpegang teguh padanya telah banyak mengalirkan darah suci dari para syuhada, pejuang dakwah ini, dimulai dari imam Syahid Hasan Al-Banna dan mujahid Asy-syahid Izzuddin Al-Qassam, lalu dilanjutkan dengan mengalirnya darah para syuhada pejuang dakwah yang berada di penjara kezhaliman dan tirani, seperti: Muhammad Farghali, Abdul Qadir Audah, Muhammad Yusuf Hawasy, Ibrahim Tayyib, Hindawi duwair, Mahmud Abdul Latif, Sayyid Quthb, Abdul Fattah Ismail, Kamal As-sananiry, Abdullah Azzam, dan lain-lainnya. Dan belakangan syahidnya para syuhada di bumi Palestina yang tercinta, seperti: Ahmad Yassin, Rantisi, Salah Shahadah, Fathi Asy-Syiqaqi, Yahya Ayyash , Nizar Rayan, Said Siam, dan para pahlawan lainnya dari para pejuang dan pasukan perlawanan, serta puluhan ribu warga yang tetap bersabar dan bertahan serta teguh di Palestina yang sedang mengalami berbagai jenis ketidakadilan dan dijerumuskan di dalam penjara ketidakadilan dan tirani, atau di bawah kungkungan tawanan di penjara pendudukan, dan mereka yang telah menorehkan sejarah terbaik akan keteguhan jamaah Ikhwanul Muslimin, melalui beberapa dekade jihad dan dakwah di Mesir, Palestina dan lain-lain. Inilah darah dan pengorbanan yang tidak akan hilang dan sia-sia Insya Allah, dan kalian telah melihat buahnya berupa beralihnya perhatian umat terhadap dakwah kalian serta berkumpulnya mereka dalam dakwah kalian, memberikan dukungan yang penuh untuk proyek kalian, sampai akhirnya dakwah ini menjadi bahan perbincangan dan perhatian umat dan memenuhi pendengaran dan penglihatan puluhan negara-negara Arab dan Islam.
4. Bahwa dakwah dan jamaah kalian mampu menyatukan jumlah besar dari para insan terbaik dan elite dari kalangan intelektual, ilmuwan, akademisi, ekonomi, politik dan profesional yang jujur dan tulus, sangat sedikit kelompok yang mampu menandingi jamaah seperti itu – baik secara kuantitas atau kualitas – dari berbagai faksi lain atau dakwah lain di dunia ini, terlepas dari semua tekanan yang diberlakukan oleh rezim-rezim otoriter dan korup, ini semua mengindikasikan bahwa dakwah kalian merupakan kunci masa depan insya Allah.
5. Bahwa proyek kebangkitan reformasi mampu menggabungkan antara ashalah (tradisional) dan modernitas, fleksibel dan positif, karena selalu menjaga dan memelihara symbol-simbol suci dan tsawabit syar’iyyah (konsensus syar’i) yang tidak pernah ragu dalam merespons semua ide-ide baru yang bermanfaat dan aman, slogannya adalah hadits Nabi – saw -:
الْكَلِمَةُ الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنِ، فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
“Kata hikmat merupakan sesuatu yang hilang dari orang yang beriman, dimana ia berada maka ia lebih berhak mendapatkannya “(Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Jadi kita wahai Ikhwanul Muslimin selalu mencari hikmah dengan penuh kesungguhan dan ketulusan seperti halnya seseorang yang sedang mencari sesuatu yang hilang oleh karena lepas darinya, dan jika menemukannya maka akan lebih bersemangat  menggapainya. Begitu pula Ikhwanul Muslimin tidak akan pernah lengah sedikutpun dalam memberikan kebenaran demi kesejahteraan bangsa dan umat, tidak akan pernah terlambat dalam menerima kebenaran dan kembali kepadanya lalu menjunjung tinggi kebenaran tersebut, dan itu merupakan penyebab paling  utama dalam menuju kesuksesan dan kekuatan mereka.
6. Bahwa mereka yang kalian sikapi dengan penentangan dari rezim-rezim opresif dan pemerintahan yang korup dan jahat tidak akan mampu berdiri di tanah yang kokoh karena mereka tidak memiliki unsur-unsur kokoh seperti kemuliaan kalian dan kelapangan dada serta kebersihan tangan kalian. Dan tidak akan mendapatkan penerimaan yang hakiki dari suatu bangsa, sehingga mereka berusaha melindungi dan mempertahankan posisi mereka dengan  tongkat kekerasan dan kediktatoran. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menghadang kalian melalui ideologi dan politik dan pengabdian kalian kepada bangsa, dan mereka  tidak memiliki solusi lainnya dalam menghadapi kerja kalian kecuali dengan menangkap dan berusaha mengacaukan proyek kalian, memecah belah antara kalian dengan umat, sehingga membuat kalian dan umat terasing, dan berusaha dengan keras menghancurkan agama kalian, mendistorsi jihad kalian. Namun itu semua telah membuktikan bahwa semua usaha yang mereka lakukan tidak mampu terwujud kecuali tambah meningkat persatuan barisan kalian, memperteguh prinsip-prinsip kalian, dan menambah rasa cinta rakyat dan bangsa kalian, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Abu Tayyib al-Mutanabbi:
وإذا أتَتْكَ مَذَمّتي من ناقصٍ           فَهْيَ الشَهادَةُ لي بأنيّ كامِلُ
Jika datang kepada saya orang yang mencela # Maka itu merupakan kesaksian akan kesempurnaan saya
7. Bahwa proyek Ikhwanul Muslimin adalah proyek untuk melakukan kebangkitan dan reformasi yang bertujuan pada memerdekaan negara Arab dan Islam dari berbagai bentuk kekuasaan asing di semua bidang seperti ekonomi, politik, budaya, spiritual, dan pembebasan tanah Arab dan Islam dari kungkungan penjajahan. Karena itulah proyek mereka terpokus pada melakukan perlawanan proyek Zionis Amerika, khususnya yang berhubungan dengan individu dari anak bangsa kami yang melakukan penentangan dan perlawanan terhadap Ikwhanul Muslimin dan mendistorsi wajah mereka yang bersih serta memerangi proyek Islam sebagai tujuan mereka. Dan proyek mereka hari demi hari mulai tampak kelemahan dan hilang kekuatannya serta mengikis pendukungnya, dan bahkan mulai terkikis pula – akibat sikap mereka yang salah – setiap harinya popularitas mereka dihadapan bangsa dan massanya sendiri dan mulai beralih pada proyek peradaban Islam yang terus menarik perhatian dan meningkat penerimaan dan dukungan yang luar biasa dari umat yang mendambakan kemeredekaan dan kemuliaan, terutama pemuda yang memiliki jiwa semangat.
وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ
“Dan Sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi”. (Shaad:88)
Wahai Ikhwan marilah bekerja keras
Karena itu, saya menyeru kepada Ikwhanul Muslimin untuk tetap berpegang teguh pada dakwah dan prinsip kalian, dan menempellah dengan erat, dan jangan ragu-ragu atau takut walau harus berhadapan dengan tindak kesewang-wenangan akan kemerdekaan dan kebebasan kalian,  berhadapan dengan perang yang tidak seimbang atas kalian, diskriminasi secara keji atas hak kalian dalam mencari rezki, distorsi yang jahat atas dakwah dan simbol-simbol kalian. Itu semua merupakan pajak atas jalan dakwah yang kalian tempuh, dan tanda kemenangan sudah dekat mengalahakan segala bentuk ketidakadilan dan kezhaliaman insya Allah.
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمْ الأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ . إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (Ali Imran:139-140)
Hadapilah masa depan yang ada ditangan kalian dengan iman yang teguh dan energi spiritual, material dan moral yang agung, dan dengan apa yang kalian miliki dari berbagai unsur keberkahan, baik dari laki-laki maupun wanita, pemuda maupun pemudinya, bersatulah dalam kasih sayang  karena  Allah, ukhuwah Islam, dan tsiqah terhadap manhaj yang bijaksana, tanpa mengenal rasa putus asa, tidak ada keluhan, dan tidak terlambat dalam mempersembahkan pengorbanan demi agama dan bangsa mereka.
Dan saat ini saya ingin mengumumkan kepada kalian dan kepada dunia keinginan saya mewujudkan apa yang telah saya janjikan kepada kalian untuk melepaskan jabatan dan posisi saya sebagai qiyadah kepada darah segar dan jiwa baru yang penuh energik, karena saya yakin bahwa jamaah yang memiliki banyak energi dan keahlian sangat layak mencapai dan mewujudkan harapan dan pilihan yang terbaik anashirnya insya Allah. jJangan takut akan suatu perubahan, karena di dalamnya ada keberkahan yang mulia, berhati-hatilah dari bersekutu atau berhenti melakukan pembaharuan darah segar; karena itu akan mengganggu energi dan potensi, dan menunda akses menuju tujuan yang dicita-citakan.
Adapun kepada ikhwan tercinta yang berada di balik jeruji dan tembok penindasan dan ketidakadilan, dibalik pengadilan militer yang zhalim, atau dalam penangkapan yang barbar dan jahat, atau dalam kasus-kasus palsu dan lemah yang ditujukan kepada mereka. Saya sampaikan kepada mereka salam dan penghargaan yang tulus karena kesabaran dan keteguhan mereka, sebagaimana saya sampaikan kepada ayah, ibu, istri dan anak-anak mereka.. dan saya berharap dan memohon, semoga Allah memberikan kebebasan dan kemerdekaan segera, dan untuk dakwah sebuah kemenangan yang dekat.
Menuju kesatuan dan kekuatan Islam, nasionalisme dan patriotisme bangsa
Ikhwanul Muslimin sepenuhnya sadar bahwa mereka tidak akan mampu secara sendirian mewujudkan harapan bangsa dalam bentuk kebangkitan dan reformasi, mereka tidak melihat diri mereka kecuali sebagai salah satu faksi penting yang memiliki tugas  dan jamaah yang besar dan setia dari berbagai faksi dan kekuatan vital lainnya, bahwa kesuksesan tidak akan tercapai kecuali dengan mensinergikan potensi dan menyatukan kekuatan, karena itulah mereka terus membentangkan tangan mereka menjangkau setiap orang yang memiliki kesetiaan dan kejujuran dari semua sisi dan arah;  baik dari kalangan partisan, politisi dan intelektual untuk ikut berpartisipasi dan bekerjasama dalam kerja demi kemaslahatan bangsa, dan bahwa diantara orang-orang yang ikhlas dari semua pihak dan Ikhwanul Muslimin dari berbagai aktivitas dan agenda yang sedang menunggu adanya genggaman tangan  dengan tangan lainnya dalam satu kesatuan, dan sinergi kekuatan dan potensi dengan kekuatan dan potensi lainnya, sebagai upaya untuk memberikan kebaikan dan manfaat untuk semua, dan kami telah melakukannya, maka apakah kalian juga telah melakukannya?.
Saya akan ulangi substansi ungkapan yang selalu dilontarkan oleh ikhwanul Muslimin: Kami adalah jamaah Ikwhanul Muslimin yang tidak bekerja secara mutlak untuk menjatuhkan seseorang (idividu) atau memarjinalisasi perannya, sebagaimana kami sangat menolak yang lain bekerja dengan penuh kekuatan untuk menjatuhkan kami atau memarjinalkan kami,  dan kami melihat dengan penuh kejujuran dan ketulusan bahwa negeri yang mulia, yang kita jadikan sebagi bahtera bagi semua orang yang sangat membutuhkan adanya upaya  dari semua pihak dengan menampakkan wawasan yang beragam untuk menyelamatkan bahtera dari tenggelam, dibawah naungan demokrasi yang bersih dan syura yang bijaksana, berdasarkan prinsip kemitraan diantara anak-anak bangsa; bukan prinsip untuk saling mengalahkan dan mengerdilkan seseorang, atau dengan mengorbankannya untuk kepentingan orang lain.
Adapun mereka yang terus menentang dan memusuhi kami, enggan bekerja sama kecuali memusuhi dan memfitnah atas kami, dan memandang kami dengan penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan, atau dengan pandangan angkuh dan kesombongan, tidak ada yang dapat kami sampaikan kepada mereka kecuali
لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ لا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
“Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. (Al-Qashash:55),
dan kami doakan untuk mereka seperti yang pernah dilantunkan oleh Nabi saw dalam doanya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
“Ya Allah Ampunilah kaumku, karena mereka belum memahami”. (Muttafaq alaih)
Ucapan terimakasih dan penghargaan
Sungguh Saya telah diberikan amanah tanggung jawab menjadi qiyadah pada jamaah yang penuh berkah ini selama enam tahun, penuh dengan peristiwa dan kerja, dan disamping saya ini banyak para Ikhwan anggota maktab irsyad yang mulia, dan mereka adalah sebaik-baik pemberi dukungan dan sandaran bagi saya dan bagi dakwah yang penuh berkah ini, diantara mereka ada yang berhasil menunaikan tugasnya dengan baik dan sempurna hingga meninggal dunia, dan kami memohon kepada Allah semoga mereka kelak dinaungi rahmat Allah. Dan diantara mereka ada yang menghilang di tangan kezhaliman dan berada dibalik tembok penjara. Sebagaimana diantara mereka ada juga yang terus dan harus berhadapan dengan penindasan, penyiksaan dan penahanan ulang. Namun sekalipun demikian mereka tidak pernah merasa  lesu dan lemah, apalagi ragu-ragu untuk melakukan tugas, berkorban dengan waktu dan istirahat serta jiwa mereka, semoga mereka mendapat pahala dan ganjaran yang besar dan berlimpah dari Allah, dan dari saya ucapkan  terima kasih yang tulus dan penghargaan, dan saya berharap semoga Allah memberikan  limpahan rahmat dan taufiq untuk kebaikan dakwah dan bangsa.
Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para Ikhwan yang mulia para mas’ul (pejabat) jamaah ini baik yang berada di dalam dan di luar negeri, yang teguh dalam keimanan, teguh dalam dakwah, amanah dalam menunaikan tugas risalah, dan saya memohon kepada Allah semoga memberikan kepada dakwah dan para pengembannya  ganjaran dan pahala yang terbaik.
Terakhir yang ingin saya sampaikan adalah bahwa seluruh manusia pasti melakukan kesalahan dan kekeliruan, dan saya bukanlah manusia terbaik di dalamnya, dan semua anak cucu Adam pasti melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang mau bertobat (mengakui kesalahannya). Karena itu, saya memohon semoga Allah menerima pekerjaan saya, memaafkan dan mengampuni kesalahan saya, dan mengakhiri hidup saya dengan akhir yang baik seperti para hamba-hamba-Nya yang salih, dan akhir dari doa kami adalah segala puji hanya untuk Allah.
Allah Akbar walillahilhamdu
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabat semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Muhammad Mahdi Akif, Mantan Mursyid Am Ikhwanul Muslimin ketujuh

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...